Bagi mahasiswa atlet di Banyuasin yang tergabung dalam BAPOMI (Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia), jadwal kuliah dan tugas seringkali bentrok dengan jam operasional Tempat Latihan konvensional. Kondisi ini membuat Kebutuhan Gym kampus yang fleksibel 24 jam menjadi sangat mendesak. Aksesibilitas waktu adalah kunci untuk memastikan atlet dapat menjaga konsistensi latihan fisik di tengah padatnya aktivitas akademik mereka.
Fleksibilitas 24 jam memungkinkan atlet menyesuaikan latihan fisik dengan jadwal pribadi mereka. Seorang mahasiswa atlet mungkin baru bisa berlatih beban setelah menyelesaikan kuliah malam atau sesi belajar. Dengan adanya Kebutuhan Gym ini, mereka tidak perlu mengorbankan waktu istirahat atau jam belajar demi sesi latihan, menjamin keseimbangan akademik dan olahraga.
BAPOMI Banyuasin harus memandang penyediaan gym 24 jam sebagai investasi strategis dalam prestasi. Konsistensi latihan kekuatan dan pengondisian fisik adalah penentu utama performa atlet di kompetisi. Tanpa gym yang mudah diakses, atlet cenderung melewatkan sesi latihan, yang berdampak buruk pada kesiapan mereka.
Untuk mengimplementasikan Kebutuhan Gym 24 jam, BAPOMI perlu bekerja sama dengan universitas untuk memastikan aspek keamanan dan pengawasan. Penggunaan sistem akses berbasis kartu mahasiswa dan pemasangan kamera pengawas (CCTV) adalah solusi teknologi yang dapat menjaga keamanan dan mencegah penyalahgunaan fasilitas di luar jam normal.
Desain gym harus dipikirkan matang-matang. Meskipun beroperasi 24 jam, Kebutuhan Gym ini harus tetap memenuhi standar fungsionalitas. Penyediaan peralatan bodyweight training yang memadai dan area fungsional kecil sudah cukup untuk maintenance fisik atlet, tanpa perlu investasi pada mesin yang terlalu mahal atau kompleks.
Adanya gym kampus yang terbuka non-stop juga memberikan keuntungan psikologis. Atlet merasa didukung penuh oleh institusi, menumbuhkan rasa bangga dan loyalitas. Hal ini secara tidak langsung memotivasi mereka untuk berlatih lebih keras dan membawa prestasi bagi nama baik universitas dan BAPOMI Banyuasin.
BAPOMI harus menugaskan Pelatih Fitness untuk membuat program latihan mandiri (self-training) khusus yang dirancang untuk gym 24 jam. Program ini harus mudah diikuti dan fokus pada pencegahan cedera, memastikan bahwa atlet dapat berlatih secara efektif dan aman bahkan tanpa pengawasan langsung dari pelatih.