Paleo atau Keto? Diet Mana yang Cocok untuk Atlet CrossFit?

Bagi atlet CrossFit, nutrisi adalah bagian tak terpisahkan dari kinerja. Dua diet yang sering menjadi pilihan populer adalah Paleo dan Keto. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: Diet Mana yang Cocok untuk mendukung latihan intens dan pemulihan cepat? Pilihan ini bergantung pada beberapa faktor, termasuk tujuan pribadi, jenis WOD (Workout of the Day) yang sering dilakukan, dan toleransi tubuh. Memahami perbedaan mendasar antara kedua diet ini adalah kunci untuk menentukan Diet Mana yang Cocok dan memaksimalkan hasil di box.

Diet Paleo berfokus pada konsumsi makanan yang tersedia pada zaman pra-agrikultur: daging tanpa lemak, ikan, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Diet ini menghindari produk olahan, susu, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Kelebihan utama Paleo adalah asupan karbohidrat yang sehat dari buah dan sayur, yang merupakan sumber energi vital untuk latihan intensitas tinggi. Ini sangat cocok untuk atlet CrossFit yang membutuhkan ledakan energi cepat untuk angkat beban berat atau sprint. Sebuah laporan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 14 Agustus 2025, mencatat bahwa atlet yang mengonsumsi karbohidrat kompleks sebelum latihan mengalami peningkatan stamina hingga 20%. Laporan ini dikumpulkan oleh tim dokter yang dipimpin oleh dr. R. Wijaya, yang menegaskan bahwa langkah ini sangat penting bagi semua orang.

Di sisi lain, diet Keto berfokus pada asupan karbohidrat yang sangat rendah, moderat protein, dan tinggi lemak. Tujuannya adalah untuk membawa tubuh ke dalam keadaan ketosis, di mana tubuh membakar lemak sebagai sumber energi utama. Diet ini bisa efektif untuk penurunan berat badan dan menjaga energi stabil dalam jangka waktu yang lebih lama. Namun, bagi atlet CrossFit yang melakukan WOD intens dengan ledakan energi cepat, diet Keto bisa jadi tantangan. Kurangnya karbohidrat dapat menyebabkan penurunan performa karena tubuh tidak memiliki cadangan glikogen yang cukup. Sebuah survei yang dilakukan oleh Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia pada hari Selasa, 20 Februari 2026, menemukan bahwa 60% atlet CrossFit yang mencoba diet Keto mengalami penurunan performa pada latihan intensitas tinggi.

Jadi, Diet Mana yang Cocok? Jika tujuan Anda adalah performa maksimal dan latihan yang intens, diet Paleo mungkin lebih unggul karena menyediakan karbohidrat yang diperlukan. Namun, jika fokus Anda lebih pada penurunan berat badan dan latihan intensitas sedang, Keto bisa menjadi pilihan yang efektif. Pilihan terbaik adalah mendengarkan tubuh Anda dan berkonsultasi dengan ahli gizi. Penting untuk diingat bahwa setiap orang berbeda, dan apa yang berhasil untuk satu orang mungkin tidak cocok untuk orang lain.

Secara keseluruhan, baik Paleo maupun Keto memiliki kelebihan dan kekurangan. Pilihan Diet Mana yang Cocok bergantung pada tujuan dan gaya hidup Anda sebagai atlet CrossFit. Dengan pemahaman yang tepat dan konsistensi, Anda dapat menemukan diet yang paling efektif untuk mendukung perjalanan kebugaran Anda.