Dalam setiap pertandingan tenis, kemenangan tidak hanya ditentukan oleh kekuatan pukulan atau kecepatan lari, tetapi juga oleh kecerdasan lapangan. Istilah ini merujuk pada kemampuan seorang pemain untuk membaca jalannya pertandingan, menganalisis lawan, dan secara cepat menentukan strategi serangan dan pertahanan terbaik. Pemain yang memiliki kecerdasan lapangan yang tinggi akan selalu terlihat selangkah lebih maju dari lawan, karena mereka mampu memprediksi arah bola, mengeksploitasi kelemahan, dan mengambil keputusan yang tepat di bawah tekanan.
Menguasai kecerdasan lapangan dimulai dari pengamatan. Seorang pemain harus memperhatikan setiap detail, mulai dari posisi lawan, jenis pukulan yang mereka kuasai, hingga kelemahan yang mereka miliki. Misalnya, jika lawan sering berada jauh di belakang garis dasar, strategi terbaik adalah melakukan drop shot yang tipis. Sebaliknya, jika lawan memiliki forehand yang kuat, tetapi backhand yang lemah, pemain harus secara konsisten mengarahkan bola ke sisi backhand tersebut. Analisis yang cepat dan akurat ini adalah kunci untuk merancang serangan yang efektif.
Selain serangan, kecerdasan lapangan juga sangat krusial dalam pertahanan. Pemain yang cerdas akan tahu kapan harus bermain agresif dan kapan harus bersabar. Saat lawan melancarkan serangan bertubi-tubi, pertahanan terbaik bukanlah pasif, melainkan dengan mengarahkan bola ke posisi yang sulit dijangkau lawan, sehingga mereka membuat kesalahan. Pemain juga harus mampu mengantisipasi pukulan lawan dan sudah siap di posisi yang tepat bahkan sebelum bola dipukul. Kemampuan ini adalah hasil dari intuisi yang tajam dan pengalaman bertanding yang intens.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Briptu Rian Syahputra, seorang petugas kepolisian dari Polresta Metro Jaya yang juga merupakan mantan atlet tenis tingkat daerah. Dalam sebuah turnamen tenis internal kepolisian pada hari Minggu, 12 Juli 2026, ia menyampaikan pandangannya. “Tenis itu bukan cuma soal fisik, tetapi juga mental. Sebagai polisi, kami dilatih untuk memiliki kecerdasan lapangan dalam menghadapi situasi yang tak terduga. Kami harus bisa membaca situasi dengan cepat dan membuat keputusan yang tepat. Keterampilan yang saya dapatkan dari tenis sangat relevan dengan pekerjaan saya,” ujarnya. Turnamen tersebut diadakan di Lapangan Tenis Polda Metro Jaya, yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No. 1, Jakarta.
Pada akhirnya, kecerdasan lapangan adalah perpaduan antara analisis, strategi, dan intuisi. Pemain yang menguasai keterampilan ini akan mampu mengendalikan jalannya pertandingan, baik saat menyerang maupun bertahan. Dengan demikian, tenis bukan hanya olahraga fisik, tetapi juga pertempuran pikiran di mana pemain yang paling cerdas di lapanganlah yang akan keluar sebagai pemenang.